• Home
  • Meng-Hitamlah Jika Gaptek

    Selasa, 13 Maret 2012


    Mesti berapa kali zikir dan baca yasiin sih biar Madam bisa mengerti dan faham secara harfiah memakai teknlogi terbaru. Lho kok mesti zikir sama baca yasiin? Ya iya, biar setan dan jin Oon bantet keluar berhamburan dari tubuh yang menyerupai Micro SD.
    ----------
    "Ini tombol keypadnya mana sih? Saya sudah carimi di setiap sudut dan belahannya ini HP kenapa tidak ada?" Nada panik disertai gemuruh guntur dan beberapa kilatan petir seolah olah kemunculan nyi roro kidul menyertai pertanyaannya.
    "Ya Allah, Neng! Itu HP Touchscreen! Tombolnya ada dilayar, cari aja icon Telepon. Nah diatasnya itu ada pilihan Tombol!" balasku dengan nada geram dan kesal 7 turunan. Rasanya seperti ingin memanggil arwah Steve Jobs dan menyuruh menggetayanginya.
    "Iya, tapi ini daritadi saya mau isi pulsa tapi ndak nemu nemu tombolnya. Cara isi pulsa 3 itu bagaimana?" intensitas paniknya sudah mulai turun, tapi suaranya masih tetap kencang serasa ingin mecahin gendang telingaku.
    "Ada di Vouchernya, baca petunjuknya Neng! Klo gak salah *116*kode voucher#"jelasku secara runut seperti halnya operator provider yang saking runutnya membuatku nganga stengah mati.
    "trus tombol bintangnya dimana?"Masih bingung dengan penjelasanku.
    "owww...tombol bintang? Tuh liat keatas langit, minta pinjam tangga sama pak lurah! Trus lo pencet deh bintang di langit sepuas hatimu!!!!!!" Biji mata melotot pengen loncat dan merobek kelopak mataku yang menggila gegara Miss Gaptek ini.
    Ampun dan saya bertobat Tuhan, jauhkan hambamu dari Roh roh jahat yang gentayangan karena penasaran mencari dimana letak keypada di HP Touchscreen.
    ----------
    Sumpah, perasaan itu hp sdh bulan ketiga sejak Unboxing dari Tokonya. Selama itu, memang gak pernah dipake nelpon? Atau ngesave contact? Klo jawabannya iya, akan kukirimkan HP jadul sejagat raya yang tompol keypadnya segede gabang dengan layar monochrom dan ringtone senyaring sirine ambulance.
    Saya curiga, jangan jangan setiap mau Save Contact cuma nulis di kertas dan berakting klo HP Touchscreenmu lowbat.
    Saya berharap, semoga ada HP terbaru yang bentuknya segede kalkulator padangkang (=pedagang) dengan tutorial dan buku petunjuk setebal kamus dorlan kedokteran. Mampusss!
    Ya itulah Madam Choco, Casing boleh Iphone 4S tapi mesinnya coy....Nokia 3310.
    Hihihihi, maaf ya madam!

    Rasa coklat itu baru terasa setelah tiada

    Rabu, 07 Maret 2012


    Semalam tadi dia masih sempat mengirimiku pesan melalui BBM berisi ucapan selamat atas 2nd Wedding Anniversary-ku. Pesannya begitu seronok dengan beberapa PING!!! dan emoticon alay-nya. Sejenak saya tiba tiba parno membayangkan sosok emoticon itu menjadi nyata yang memburuku dengan karakternya jumpalitan mencak mencak tiada henti untuk memaksaku berteriak, Stop!
    Pagi ini rasanya aman, aman dari bunyi ringtone aneh yang baru saya download via 4shared. Bunyi yang entah tak beransemen dengan suara yang overtune serta beberapa pitch control yang kesana kemari mencari alamat palsu. Belum habis potongan coklatku, tiba tiba incoming call terdisplay dilayar super amoledku, Madam Alis Memanggil....
    "Haloooo, ngapako (ada apa)?" kusambar dengan sapaan nyeleneh
    "Hee, apa ndak bisa jawab telponku dengan ikhlas?" Balasnya dengan nada seperti biasanya, pake TOA mesjid.
    "woy, salah sambungki puang, klo mau ikhlas telp maki ust. nur maulana! Alhamdu....lillah!" Sengaja kujawab seperti ini untuk mengusik kemarahannya.
    "We, bagusan mana lagu Adele atau Christina Perry?" tiba tiba Madam Alis bertanya ndak jelas.
    "Ah, ndak usah sok british deh. Bagusan lagunya Rhoma Irama yang liriknya itu begini Kalo sudah tiada baru terasa"
    "Hiks...hiks...kenapa semua orang menganggap saya kuatkah? Saya juga lemahji, mungkin orang liat saya selalu ceria, ketawa tapi hatiku sekarang ini hancur berkeping keping" Suara Madam tiba tiba penuh haru dan diiringi suara biola dan beberapa denting piano.
    "Ha? Knapa barusannya saya dengarko menangis? Apa gara gara Si Mr. remove itu? Astaga! Saya fikir itu sudah nulupami. Manami Super powermu yang dulu, kenapa tiba tiba jadi lemah. Bukannya kauji yang selalu bilang, enjoy your life!" kuceramahi dirinya, seperti saya berada di podium segede tronton dan menunjukinya dari atas dengan latar api membara.
    "Huft, masih susah saya melupakannya. Entah, ada apa denganku. Nantipi saya telpon lagi nah, hikss!" dia menyudahi pembicaraan dengan menyisakan sedikit isakan tangis. Semoga dia punya tissue untuk mengelap sisa sisa angka 11. Hehehe


    To Madam Alis, memang berat rasanya mengalami hal itu. Rasa coklat itu baru terasa setelah tiada, klo habis kan bisa beli lagi. Iya gak? Tapi, klo sudah beli lagi kunyah baik baik dan nikmati rasanya. Kuharap yang terbaiklah buatmu. Oh iya, klo sudah tiba di Bali jangan lupa oleh oleh untukku dan My Nee's.

    Pelangi-lah Hati Kita

    Senin, 05 Maret 2012


    2 tahun sudah, ku ikrarkan janji suci itu. Janji yang akan selalu kugenggam dan kudekapkan dihatiku. Oleh setiap mata yang menyaksikan dan sabda yang diperdengarkan, bahwa ku akan membuat pelangi penuh warna dalam perjalanan kita.

    Banyak hal yang telah kita lewati bersama, suka dan duka! Kadang kita membuat goresan hitam dalam kisah kita, lalu kita tersadar bahwa seharusnya tak ada hitam dalam pelangi.

    Awalnya, kita hanya warna putih yang tak kenal warna. Namun proses perjalanan kisah kita, tergoreslah warna. Perbedaan paham, keceriaan, tangisan, dan senyuman itu tersusun indah dalam warna. Ketika kau marah, tergoreslah merah. Ketika kita bahagia dan sukacita tertorehlah jingga, dan beberapa warna yang saling melengkapi.

    Gagallah sebuah pelangi, ketika salah satu warna menjadi dominan. Dan ketika salah satu warna menjadi pudar. Disinilah, pelukis tu bekerja, mengurangi takaran warna atau menambahkan sedikit catnya sehingga tercipta warna yang pas.

    Lukislah pelangi yang indah untukku, pelangi yang senantiasa dinyanyikan secara sukacita oleh anak anak. Pelangi yang senantiasa dinantikan ketika hujan mulai surut.

    Mungkin saat ini, pelangi kita belum lengkaplah warnanya. Itu karena Sang Pelukis masih menyiapkan warna yang pas untuk pelangi kita. Kanvas dan kuas itu sudah tidak sabar untuk menorehkan warna itu, hanya saja Sang Pelukis masih tersenyum dan mengatakan sabarlah untuk beberapa saat. Karena, lukisan pelangi yang saya buat untukmu adalah lukisan yang sangat indah. Yakinlah....

    My Nee's
    Happy 2nd Love Anniversary
    Pelangi dihatiku, selalu penuh warna untukmu.

    Pasangan Abu abu dan penasaranku

    Kamis, 01 Maret 2012


    Lima hari berlalu sejak kembalinya si Emoticon Eyelashes ke kampung halamannya. Sejak itu pula rasa penasaranku hilang seketika. Tapi tiba tiba adik dari si suka nyengir datang ke kantorku untuk menyerahkan invoice pembayaran orderanku. Awalnya sekedar basa basi bertanya tentang kisah selanjutnya antara si eyelashes dan si nyengir, ehh dia menjawab dengan muka yg lumayan cukup serius dan pandangan lurus kedepan dengan posisi tangan tegap jari jari dikepal "katanya sih akan ada pembicaraan serius sebelum bulan penuh hikmah tiba". Oh ya! Serius ko deh, gappaka becanda jako! Kujawab dengan sedikit rasa curiga bercampur rasa harap mengharap (rasanya gimana tuh?). "Seriuska kodong, kemarin saya tanya mama aji itu nabilang sama saya" pertegasnya.
    Hmmm...sepertinya anak ini bicara serius, baiklah kisanak! Eh, sudah makan kah? Ayo kita ke warung sebelah makan siang nah. Laparko kayaknya itu dek (nyogok nanggung amat ya? Warung sebelah). Dengan lantang dia menjawab sesemangat sailormoon yang mengeluarkan mantra kekuatan bulannya, Ayomi!. Siang yang cukup panas dan diselingi dengan klakson mobil menemani makan siangku kala itu.
    Sorepun tiba, ringtone shaun the sheep berbunyi lewat ponsel caraddeku. "halooo, bisaji saya pinjam itu baju toh" tanpa buka sendal dan ketok pintu anak ini langsung nyosor lewat speaker. "owww...bisaji, nanti suruhmi adekmu ke rumah ambil itu baju" jawabku dengan ikhlas kepadanya. "mau dipake lamarankah? Cie cie....selamat nah!" basa basiku. "hihihihi, issengi. Ada deh" jawabnya dengan gaya nyengir yang khas dan dilanjutkan bunyi tut tut tut......
    Tepat pukul 6 sore, segera ku PING!!! Si eyelashes untuk mencari berita baik darinya.

    Me : PING!!! Apa kabar? Adakah kabar bahagia untukku? :-)
    Eyelashes : kabar apa itu?
    Me: kabar dari kalian, dua insan yg mencari makna cinta?
    Eyelashes : (eyelashes) (embarrased)
    Me: ughhh....dasar pasangan yang aneh. Atu ditanya jawabnya nyengir, yang atunya lagi eyelashes. #kabur ah, ntar mati penasaran.
    Eyelashes : (laughing)


    Kudoakan buat si nyengir dan si eyelashes semoga semuanya lancar, saya hanya dibalut oleh rasa penasaran yang autis seperti halnya kesana kemari mancari alamat. Hehehe, jangan tlp, sms, dan BBM saya perihal ini.